|
menanti kereta yang akhirnya tiba |
Tanggal
22 des 2012 pukul 22:14 kereta membawa gw dan ayu meluncur dari stasiun
senen menuju stasiun perujakan cirebon.Gelap pekat malam menemani deru
mesin kereta yang seolah menghapus semua jejak hujan yang sedari sore
mengguyur ibukota yang sedikit bikin heboh warga ibukota dengan
fenomena macet dan banjirnya,gara gara hujan lah temen gw ibnu dan eko
harus merelakan tiket keretanya hangus akibat ketinggalan kereta,bising
laju kereta ini
membawa gw semakin membahana dengan segala fikiran campur aduk gw.
lagi
lagi gw sangat menikmati pekatnya malam dengan kesendirian fikiran
gw,hingga kereta menjejaki gerbong kokohnya di stsiun perujakan,gw
tengok jam di tangan,waktu sudah pukul 01:15 pagi,disana sudah menunggu
dengan sabar kedatangan kami Adip,Dwi,Bang Ay,dan Titi.dengan menumpangi
mobil adip yang mini,kami berenam pun harus rela bertumpuk tumpukkan
dengan cerier cerier kami yang segede gaban,pukul 02:34 kami pun sampai
di kediaman Adip,setelah bersih bersih kamipun beranjak keperaduan.dan
menanti kedatangan pagi untuk siap menjelajahi hutan ciremei.
pagi harinya pun kami berlima belas dengan menumpangi mobil bak terbuka menuju ke palutungan.
here we go... kita pun mulai pendakian ini.
Gunung
ciremei adalah salah satu gunung tertinggi di jawa barat,memiliki
ketinggian 3078 mdpl dan memiliki jalur pendakian dari beberapa titik,
yaitu jalur linggar jati, jalur palutungan dan jalur apuy.kali ini gw
melewati jalur palutungan, tidak seperti jalur linggarjati yang
didominasi jalur yang menanjak tiada ampun, jalur palutungan adalah
jalur yang sedikit landai tapi lumayan memanjang.Trek awal pendakian
dihiasi dengan ladang sayuran diiringi dengan suara sapi perah milik
warga setempat,lalu Jalur pun mulai membatu juga berilalang dan semak
belukar yang rapat menambah keeksotisan jalur ini.pendakian kali ini
dilaksanakan pada musim liburan natal yaitu tgl 22 des-25 des 2012,gw
dan 14 orang teman teman pun meniti eksotisnya hutan ciremei.
Sepanjang
perjalanan gw pun dihibur dengan keragaman suara satwa dan pemandangan
burung burung cantik yang hinggap dipepohonan.Jalur palutungan memiliki 9
pos,pos palutungan,pos cigowong,poskuta,pos pangguyangn badak,pos
arban,pos tanjakan asoy,pesanggrahan,pos sangyang ropoh dan pos goa
wallet. Goa wallet merupakan batas vegetasi karena 300 meter lagi
adalah puncak dan hanya dipos cigowong lah terdapat sumber air yang
berlimpah karena disitu terdapat sungai yang mengalir,dan kadang
terdapat air yang menetes di pos goa wallet,tapi sayang gw tidak sampai
ke goa wallet dikarenakan kondisi jalan yang curam dan cuaca yang sangat
berkabut.
Cuaca benar benar tak bisa diprediksi,sebentar hujan
sebentar panas,tapi sang hujan lah yang lebih sering menemani
perjalanan kami,kian menambah keragaman yang tubuh kami rasakan,rasa
letih pun kian menggigit kala dibalut dingin.kami sempat bermalam di pos
bayangan di ketinggian 2404 mdpl, ketika pagi harinya barulah kami
melanjutkan menuju puncak. Jalur menuju puncak ciremei adalah tanjakan
tanpa toleransi,ditemani gerimis dan kabut kami terus melangkah sambil
tak henti mulut ini berdoa smoga diberi
kesempatan
melihat puncak dibalut cuaca cerah,sepertinya tuhan sedikit
mengabulkan, walau langitnya tidak membiru, lumayanlah kabut nya mau
menjauh pergi.
Setelah puncak kami gapai kamipun
harus berjuang untuk dapat dengan selamat turun kebawah .Bagi gw
perjalanan menuju puncak ciremei lewat linggar jati maupun lewat
palutungan sama sama memiliki nilai historis dan keeksotisannya
tersendiri tak lepas ada sedikit nuansa mistis didalamnya.ciremei akan
selalu memesona dan akan ku nantikan berjalan di jalur mu yang lain.
No comments:
Post a Comment