Wednesday, January 9, 2013

ciremei mistis dan eksotis


menanti kereta yang akhirnya tiba
Tanggal 22 des 2012 pukul 22:14 kereta membawa gw dan ayu meluncur dari stasiun senen menuju stasiun perujakan cirebon.Gelap pekat malam menemani deru mesin kereta yang seolah menghapus semua jejak hujan yang sedari sore mengguyur ibukota yang  sedikit bikin heboh warga ibukota dengan fenomena macet dan banjirnya,gara gara hujan lah temen gw ibnu dan eko harus merelakan tiket keretanya hangus akibat ketinggalan kereta,bising laju kereta ini
membawa gw semakin membahana dengan segala fikiran campur aduk gw.

lagi lagi gw sangat menikmati pekatnya malam dengan kesendirian fikiran gw,hingga kereta menjejaki gerbong kokohnya di stsiun perujakan,gw tengok jam di tangan,waktu sudah pukul 01:15 pagi,disana sudah menunggu dengan sabar kedatangan kami Adip,Dwi,Bang Ay,dan Titi.dengan menumpangi mobil adip yang mini,kami berenam pun harus rela bertumpuk tumpukkan dengan cerier cerier kami yang segede gaban,pukul 02:34 kami pun sampai di kediaman Adip,setelah bersih bersih kamipun beranjak keperaduan.dan menanti kedatangan pagi untuk siap menjelajahi hutan ciremei.


pagi harinya pun kami berlima belas dengan menumpangi mobil bak terbuka menuju ke palutungan.

here we go... kita pun mulai pendakian ini.



Gunung ciremei adalah salah satu gunung tertinggi di jawa barat,memiliki ketinggian 3078 mdpl dan memiliki jalur pendakian dari beberapa titik, yaitu jalur linggar jati, jalur palutungan dan jalur apuy.kali ini gw melewati jalur palutungan, tidak seperti jalur linggarjati yang didominasi jalur yang menanjak tiada ampun, jalur palutungan adalah jalur yang sedikit landai tapi lumayan memanjang.Trek awal pendakian dihiasi dengan ladang sayuran  diiringi dengan suara sapi  perah milik warga setempat,lalu Jalur pun mulai membatu juga berilalang dan semak belukar yang rapat menambah keeksotisan jalur ini.pendakian kali ini dilaksanakan pada musim liburan natal yaitu tgl 22 des-25 des 2012,gw dan 14 orang teman teman pun meniti eksotisnya hutan ciremei.



Sepanjang perjalanan gw pun dihibur dengan keragaman suara satwa dan pemandangan burung burung cantik yang hinggap dipepohonan.Jalur palutungan memiliki 9 pos,pos palutungan,pos cigowong,poskuta,pos pangguyangn badak,pos arban,pos tanjakan asoy,pesanggrahan,pos sangyang ropoh dan pos goa wallet. Goa wallet  merupakan batas vegetasi karena 300 meter lagi adalah puncak dan hanya dipos cigowong lah terdapat sumber air yang berlimpah karena disitu terdapat sungai yang mengalir,dan kadang terdapat air yang menetes di pos goa wallet,tapi sayang gw tidak sampai ke goa wallet dikarenakan kondisi jalan yang curam dan cuaca yang sangat berkabut.
Cuaca benar benar tak bisa diprediksi,sebentar hujan sebentar panas,tapi sang  hujan lah yang lebih sering  menemani perjalanan kami,kian menambah keragaman yang tubuh kami rasakan,rasa letih pun kian menggigit kala dibalut dingin.kami sempat bermalam di pos bayangan di ketinggian 2404 mdpl, ketika pagi harinya barulah kami melanjutkan menuju puncak. Jalur menuju puncak ciremei adalah tanjakan tanpa toleransi,ditemani gerimis dan kabut kami terus melangkah sambil tak henti mulut ini berdoa smoga diberi


kesempatan melihat puncak dibalut cuaca cerah,sepertinya tuhan sedikit mengabulkan, walau langitnya tidak membiru, lumayanlah kabut nya mau menjauh pergi. 

Setelah puncak kami gapai kamipun harus berjuang untuk dapat dengan selamat turun kebawah .Bagi gw perjalanan menuju puncak ciremei lewat linggar jati maupun lewat palutungan sama sama memiliki nilai historis dan keeksotisannya tersendiri tak lepas ada sedikit nuansa mistis didalamnya.ciremei akan selalu memesona dan akan  ku nantikan berjalan di jalur mu yang lain. 




ketika puncak telah digapai




No comments:

Post a Comment