Bukan kebahagiaan yang mendatangkan rasa syukur, tetapi rasa
syukurlah yang mendatangkan kebahagiaan. Kalimat ini aku kutip dari sebuah
acara televisi yang aku pun tak sempat mencatat siapa pencetus kalimat
tersebut. Setelah mendengar kalimat ini aku pun sontak merenung. Sebuah kata
biasa tapi sangat bermakna luar biasa.yang membuatku berfikir betapa Kerap kali aku mengabaikan nikmatNYA yang berlimpah,Padahal Tak kan pernah mampu
sedikitpun aku menghitungnya.Dari aku memejam kan mata hingga terbangun pagi
harinya. ingin sekali aku dapat mengaplikasikan rasa syukur ku menjelma
menjadi energy positif yang dapat membawa manfaat buat orang banyak.
Mungkin Tuhan pernah muak terhadap ku,atas segala dominannya
alfa ku. Tapi sungguh Dia tak pernah jenuh memberikan apapun pintaku, kemana
kah rasa Malu ku terhadapNYA? Kuhirup
udaranya,ku minum air jernihnya, ku tapaki setiap jengkal bumi nya,ku bernaung
dibawah langit kokohnya.
Bukankah jelas betapa picik nya diriku,selalu mengambil
keuntungan dari semua kelebihanNYA tanpa pernah berfikir untuk sekedar membalas
dengan mentaatinya, kemanakah diri ini akan bermuara jika selalu berpaling
dariNYA.
Ya Rabb....Maafkan aku ya….
agree
ReplyDelete