Wednesday, September 16, 2020

RINJANI SEBUAH MIMPI DAN HARAPAN


                 

    

   
 

Mendaki rinjani bukan keharusan tapi sebuah kebutuhan dari  sebuah mimpiku,dan pemberontakan hari dimana semua Nampak sama dan rata, ke rinjani lah akhirnya takdir ini membawaku,
 Rinjani adalah sebuah gunung yang kerap menjadi primadona bagi sebagian  pendaki,gunung yang memiliki 7 bukit penyesalan dan medan yang sangat vertical, gunung yang dimana dewi anjani konon bersemayam abadi di puncaknya..gunung dengan pesona keindahan segara anak yang tiada tara,yang berhasil menarik minat wisatawan mancanegara untuk menapakinya…ah rinjani..pesona mu kian abadi terpatri pada setiap mimpi mimpi insan pendaki 

rabu,05 juni 2013

curi curi waktu untuk segera cap cus menuju bandara, karena jadwal penerbangan  jam 12:40, dengan maskapai lion air kami berlima membahana diudara menuju kota Lombok, hanya memakan Waktu 2 jam berada di ketinggian bersama maskapai tersebut.
Tiba di Lombok kami pun sudah di sambut dengan kemeriahan bandara yang notabene penuh dengan warga setempat yang gemar berkunjung ke bandara entah karena mengisi kekosongan waktu mereka atau berniaga di sekitar bandara, dari pandangan ku bandara Lombok Nampak seperti pasar tradisional..yah tapi itulah unik nya negri ini.
Menjelang maghrib kami pun langsung meluncur ke beskem sembalun untuk segera berjumpa dengan Abi dkk,yang mana mereka dah siap untuk mengantar kami  menggapai  rinjani
Medan menuju basecamp dihiasi dengan juntaian hutan hutan lebat dalam pekat malam yang semakin menggeliat dibalut hawa dingin pegunungan.jarum jam sudah berada pada pukul 22 malam saat kendaraan kami memasuki pedesaan dimana kami akan bermalam Mobil kami berhenti tepat di sekitar perumahan warga, Tak tampak  pos pendakian disini,karena ternyata jalur pendakian masih  berapa ratus meter lagi,kami bermalam dikediaman kawannya abi untuk packing ulang dan mempersiapkan segala sesuatunya
Pagi harinya kami pun bergegas untuk memulai pendakian,tak tampak berupa pos pendakian disini yang ada hanya perumahan warga dengan gang yang setapak,setelah menyusuri jalan setapak itu barulah Nampak jalur menuju puncak rinjani,trek awal merupakan perkebunan warga yang sepanjang jalan banyak terdapat kotoran sapi yang kadang  menjadi ranjau buat kami.

Tampak di hadapan ku rinjani yang menjulang gagah, memamerkan pesonanya yang selalu sedap dipandang mata,Sembalun adalah salah satu gerbang pendakian rinjani,kebanyakan pendaki lokal melewati jalur ini,jalur yang dominnasi perbukitan yang menanjak,bukit bukit tersebut tersaji indah dihadapan ku,membentang hijau bak permadani nan indah.. perbukitan savanna yang terbentang luas seolah menghipnotis ku untuk terus melangkah
Tapi di balik keindahan yang tersaji, bukit tersebut menyimpan banyak penyesalan,sesuai nama tenar nya yaitu bukit penyesalan, karena ketika sudah mencapai puncak bukit masih terdapat  bukit bukit lagi yang mesti di lalui, ah…seolah  bukit bukit tersebut tak berujung.
Cuaca kerap berubah,sebentar hujan sebentar terang,baju kami pun basah oleh hujan dan keringat,deru nafas seolah seolah  memburu bersama medan yang selalu menanjak.tapi semangat kami tak pernah putus untuk segera mencapai atap nya

Kamis  06 juni 2013


Hari kian pekat tapi kami terus melangkah  seolah tak sabar untuk segera bertenda,sekitar pada jam 19:00 kami pun sampai di pelawangan sembalun,rasa lega langsung menggeliat saat mata kami mendapati banyak tenda tenda yang sudah berdiri,ku berulang memanggil kawan kami”komo”tapi tak ada sahutan sama sekali membuatku sedikit lemas, sepertinya jauh keatas lagi mereka sudah mendirikan tenda.sambil menunggu kawan kawan yang masih di belakang aq pun sibuk dengan hp ku sinyal diatas  pelawangan sembalun cukup kuat jadi  sedikit menghibur ku,tapi kawan kami pun tak kunjung datang, angin dari dua lembah yang menganga seakan menusuk tulang,tak ku gubris dingin itu,ku tetap terduduk berapa meter dari ketiga teman ku,serentak namaku pun dipanggil untuk mendekat keperapian milik salah satu porter yang telah lebih dulu mendirikan tenda,dan barulah aku tahu kalo ibu suli ngedrop kedinginan,kulihat mereka panik dan berusaha mengambil tindakan preventif,untung ada sekawanan pendaki dari bekasi yang rela tenda nya untuk menampung bu suli guna menghangat kan diri,wah suasana pun jadi tampak tegang, kami panik khawatir dengan keselamatan bu suli, leader kami pak dwidjo pun memutuskan untuk bertenda di plawangan sembalun ini, Karena tidak memungkin kan membawa bu suli serta merta untuk menyusul kawan kawan kami di batas vegetasi  
hari kian larut bersama mimpi yang terkubur bersama lelah ku.tawaran muncak pun ku pendam dalam angan ku..aku tak mau ke egoisan ku memecah keperdulian ku. 

Jumat 07 juni 2013

Pagi pun merekah dengan keelokan jagad alam raya,pemnadangan dari tempat ku berpijak namapak danau segara anak yang Nampak dekat, menmbah keelokan rinjani kala itu.walau  mentari tersembunyi dibalik kabut kabut rinjani.terus kutatap terus lekuk puncak rinjani yang seolah memanggilku serta.ahhhh….betapa menggiurkan nya atap mu. Rinjani kala itu sangat elok lekuk tubuh nya bak perawan yang sedang tumbuh..sangat elok.pemandangan ku dihibur oleh sekelompok bule bule yang sedang merayakan keberhasilan nya menapaki atap rinjani dengan segala fasilitas yang diberikan para porter.semakin cemburu pada mereka…dan semakin kutatap rinjani itu..
Saat siang menjelang kami pun bergegas untuk packing menuju segara anak untuk bermalam disana,kufikir segara anak Nampak dekat,niat ku hanya memakai sandal kesangan untuk menuju kesana. Untung kuuurung kan ternyata trek nya teramat panjang dan curam..diluar dugaan ku ternyata, setelah melalui trek yang lumayan penjang dan berliku kami pun smapai di segara anak, danau yang tertinggi yang pernah aku datangi, danau cantik di temani dengan gunung baru jari,belum sore benar aku pun diajak untuk ke sumber air panas tak jauh dari segara anak..melintasi sungai kecil dan sedikit merayap diatas batu..tapi sayang keindahan nya di cemari dengan prilaku manusia yang sembarangan membuang kotoran mereka, tempat pemandian tersebut nampak populer bagi wisatawan mancanegara,mereka dengan asyik nya berendam disana, oia didekat sumber air panas pun terdapat mata air untuk para pendaki tapi aku ga diijinkan ikut mengambil air karena jarak nya lumayan jauh dan sedikit curam…


Setelah puas menikmati sumber air panas kami pun kembali, tenda pun sudah tegak berdiri, mereka pun dengan peralatan seadanya disibuki dengan memancing, wah seru nya ikan nya melimpah sekali.. sekali melempar kail ikan pun bertebaran didaratan…seruuu…kami pun langsung mengolah ikan ikan tersebut untuk jadi santapan malam kami.


Sabtu 08 juni 2013


Hari ini hari terakhir kami di rinjani,dari segara anak kami pun meluncur turun via jalur senaru,dengan melipir sisi danau segara anak kami pun mulai beranjak untuk pulang. Bayangan medan yang menurun serta merta hilang dari bayangan ku,karena pada nyata nya jalur menuju senaru adalah tebing tebing cadas yang harus didaki..sempat down dengan trek yang kami hadapi, tebing cadas yang berdiri tegak itu seolah tiada akhir…ketika sampai di atasnya masih ada tebing lain yang wajib kami lewati..puuiih…betapa trek ini bikin kami kehabisan semangat karena secara mindset kami adalah turun dari rinjani tapi pada kenyataan nya medan yang kami hadapi malah sebaliknya.. cuaca pun tak menentu,kabut dan gerimis menemani langkah kami,terkadang matahari pun muncul tertatih tatih…
Benar benar rinjani menorehkan sebait kisah yang tak terlupakan. Walau ku tak kesampaian untuk mencumbui puncaknya tapi pesona rinjani kian menggores di hati..ahh… entah kapan aku bisa menginjak kan kaki ku di rinjani lagi…




No comments:

Post a Comment