Gunung salak yang terletak di daerah jawa barat kerap terdengar penuh dengan misteri.Gunung yang memiliki ketinggian hanya 2200 meter dari permukaan laut ini.terdapat banyak jalur untuk bisa menuju puncaknya.kali ini saya dan kawan kawan melewati jalur javanaspa,pada saat itu belum ada satupun dari kami yang pernah naik ke gunung salak sebelumnya.perjalanan dimulai pada sore hari,baru dimulai saja jalurnya dah menanjak membuat saya yang jarang sekali melakukan olahraga sedikit kewalahan, ditambah lagi hari itu hari pertama saya datang bulan, walhasil kondisi saya langsung ga karuan rasanya.belum jauh memasuki hutan salak,kondisi saya pun semakin drop dan wajah saya tambah memucat.terpaksa tim menghentikan perjalan untuk memulihkan stamina saya.
Hari kian bertambah sore,mentaripun telah menuju
ufuk barat,setelah saya cukup yakin dengan stamina saya,kamipun
melanjutkan perjalanan kembali,hingga matahari tertutup gelap malam kami
semakin merangsek kejalur yang semakin bersemak.kami pun tak yakin akan
arah yang kami tuju.semak belukar semakin rapat menutupi jalur,menandai
jalur tersebut tidak pernah dilalui orang.kami pun memutuskan untuk
kembali ketempat dimana kami beristirahat tadi. Ketua rombongan pun
memutuskan untuk membuka tenda dan bermalam disitu,karena sampai malam
pun kami belum menemukan jalur yang benar.
Dibalut cuaca gunung salak yang lembab,kami pun beristirahat hingga matahari menampakkkan sinar
keemasannya dibalik rerimbunan daun.Pagi itu kami pun terkejut karena
tak jauh dari tenda yang kami dirikan terdapat petunjuk arah’jalur
pendakian’anehnya semalam kami hanya berputar dan tidak menenmukan tanda
apapun.Perjalanan pun kami lanjutkan,menerjang setiap rintangan yang
ada.Gunung salak si kecil cabe rawit menurutku, jalurnya
yang terjal dan kadang sulit untuk dilewati tak memutuskan semangat kami
untuk sampai kepuncaknya Tepat sore hari kami sampai di puncak salak
satu, saya sedikit terpanjat karena terdapat sebuah makam disitu.karena
saya sebelumnya tidak mempelajari tentang tempat yang akan saya
tuju.Cuaca cepat berubah, kabut mulai turun dan bertambah pekat,hujan
pun langsung mengguyur tiba tiba. Beruntung ada bangunan yang biasa
digunakan para peziarah.Kami berteduh dan beristirahat disitu, ketika
hujan mereda kami pun bergegas turun
Hari semakin sore,sore
pun merajut malam..Hingga dini hari kami pun masih berjibaku dengan
langkah kami yang mulai lunglai,trek semakin berat dengan kondisi tanah
yang berlumpur setelah hujan tadi bahkan ada jalan yang
tertutup longsor ,karena kondisi kami sudah semakin drop,rasa kantuk
yang teramat sangat membuat kami tak perduli dimana kami merbahkan diri
pada saat itu, tanpa sempat mendirikan tenda lagi kami pun teridur
pulas.Saat kami terbangun haripun tlah siang dan kami pun bergegas
mencari jalan keluar tetapi anehnya kami lagi lagi hanya berputar putar
disekitar hutan saja
Kondisi kami semakin lelah dan persediaan logistik
hanya tinggal cemilan kecil,Beruntung ada sinyal ponsel walau kadang
timbul tenggelam,kami mencoba menghubungi polisi hutan setempat,dan
berhasil.meraka pun meminta kami tetap ditempat dan berjanji akan datang
menjemput.Hmmm…syukurlah kami ditemukan, hari kian beranjak sore mereka
pun membawa kami ke jalur yang semestinya,sambil melangkah mereka
bertanya arah yang kami tuju sebelumnya.kami bilang kami selalu
mengambil ke arah kiri yang ternyata jika kami teruskan akan membawa
kami ke jurang.
(tulisan ini juga di terbitkan di http://www.kompasiana.com/wie2 )
No comments:
Post a Comment