Thursday, June 20, 2013

The Mysterious of Gunung Salak


Gunung salak yang terletak di daerah jawa barat kerap terdengar penuh dengan misteri.Gunung yang memiliki ketinggian hanya 2200 meter dari permukaan laut ini.terdapat banyak jalur untuk bisa menuju puncaknya.kali ini saya dan kawan kawan melewati jalur javanaspa,pada saat itu belum ada satupun dari kami yang pernah naik ke gunung salak sebelumnya.perjalanan dimulai pada sore hari,baru dimulai saja jalurnya dah menanjak membuat saya yang jarang sekali melakukan olahraga sedikit kewalahan, ditambah lagi hari itu hari pertama saya datang bulan, walhasil kondisi saya langsung ga karuan rasanya.belum jauh memasuki hutan salak,kondisi saya pun semakin drop dan wajah saya tambah memucat.terpaksa tim menghentikan perjalan untuk memulihkan stamina saya.

Hari kian bertambah sore,mentaripun telah menuju ufuk barat,setelah saya cukup yakin dengan stamina saya,kamipun melanjutkan perjalanan kembali,hingga matahari tertutup gelap malam kami semakin merangsek kejalur yang semakin bersemak.kami pun tak yakin akan arah yang kami tuju.semak belukar semakin rapat menutupi jalur,menandai jalur tersebut tidak pernah dilalui orang.kami pun memutuskan untuk kembali ketempat dimana kami beristirahat tadi. Ketua rombongan pun memutuskan untuk membuka tenda dan bermalam disitu,karena sampai malam pun kami belum menemukan jalur yang benar.

Dibalut cuaca gunung salak yang lembab,kami pun beristirahat hingga matahari menampakkkan sinar keemasannya dibalik rerimbunan daun.Pagi itu kami pun terkejut karena tak jauh dari tenda yang kami dirikan terdapat petunjuk arah’jalur pendakian’anehnya semalam kami hanya berputar dan tidak menenmukan tanda apapun.Perjalanan pun kami lanjutkan,menerjang setiap rintangan yang ada.Gunung salak si kecil cabe rawit menurutku, jalurnya yang terjal dan kadang sulit untuk dilewati tak memutuskan semangat kami untuk sampai kepuncaknya Tepat sore hari kami sampai di puncak salak satu, saya sedikit terpanjat karena terdapat sebuah makam disitu.karena saya sebelumnya tidak mempelajari tentang tempat yang akan saya tuju.Cuaca cepat berubah, kabut mulai turun dan bertambah pekat,hujan pun langsung mengguyur tiba tiba. Beruntung ada bangunan yang biasa digunakan para peziarah.Kami berteduh dan beristirahat disitu, ketika hujan mereda kami pun bergegas turun

Hari semakin sore,sore pun merajut malam..Hingga dini hari kami pun masih berjibaku dengan langkah kami yang mulai lunglai,trek semakin berat dengan kondisi tanah yang berlumpur setelah hujan tadi bahkan ada jalan yang tertutup longsor ,karena kondisi kami sudah semakin drop,rasa kantuk yang teramat sangat membuat kami tak perduli dimana kami merbahkan diri pada saat itu, tanpa sempat mendirikan tenda lagi kami pun teridur pulas.Saat kami terbangun haripun tlah siang dan kami pun bergegas mencari jalan keluar tetapi anehnya kami lagi lagi hanya berputar putar disekitar hutan saja
Kondisi kami semakin lelah dan persediaan logistik hanya tinggal cemilan kecil,Beruntung ada sinyal ponsel walau kadang timbul tenggelam,kami mencoba menghubungi polisi hutan setempat,dan berhasil.meraka pun meminta kami tetap ditempat dan berjanji akan datang menjemput.Hmmm…syukurlah kami ditemukan, hari kian beranjak sore mereka pun membawa kami ke jalur yang semestinya,sambil melangkah mereka bertanya arah yang kami tuju sebelumnya.kami bilang kami selalu mengambil ke arah kiri yang ternyata jika kami teruskan akan membawa kami ke jurang.


(tulisan ini juga di terbitkan di http://www.kompasiana.com/wie2 )

No comments:

Post a Comment